Ditengah panasnya isu megathrust, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus lakukan pertemuan konsorsium bersama tiga universitas ternama, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Konsorsium ini berfokus pada studi System Processing Development of InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Pengembagan studi ini terus berlanjut dengan diadakannya evaluasi dan diskusi teknis pada hari Jumat, 13 September 2024 di Laboratorium Geofisika, Fakultas MIPA, UGM. Turut hadir dalam acara ini, Rahmat Triyono selaku Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Pusat, Wiwit Suryanto selaku Ketua Working Group Conventional Earthquake Processing UGM, dan beberapa anggota tim teknis dari BMKG dan UGM.
“Harapannya dengan adanya evaluasi dan pertemuan teknis ini, pertanyaan-pertanyaan dari tim teknis BMKG bisa terjawab bersama tim teknis dari kampus dan target penelitian ini dapat lebih cepat selesai,” ungkap Rahmat Triyono.
Kegatan ini selaras dengan poin 9 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu Infrastruktur, Industri, dan Inovasi serta poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui inovasi baru dalam memanfaatkan peluang teknologi untuk mencapai pekerjaan yang lebih efektif dan efisien dengan menjalin kolaborasi antara praktisi akademik dan lembaga pemerintahan.
Penulis : Dr.rer.nat. Ade Anggraini, M.T.
Foto : Septrilia Restu