
Kolaborasi riset berbasis teknologi tinggi antara Universitas Gadjah Mada dan PT Pertamina (Persero) kembali dimulai lewat Kick Off Meeting Geophysical Unmanned Aerial Vehicle dan LiDAR, yang digelar di Auditorium Herman Johanes Lt.7 Fakultas MIPA UGM, Kamis (17/4/2025). Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari riset UAV tahun sebelumnya, sekaligus menjadi langkah awal pemanfaatan teknologi geofisika di bidang UAV dan LiDAR untuk eksplorasi sumber daya panas bumi secara lebih efisien dan presisi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM, Hary Koestono sebagai Vice President Technology Development I PT Pertamina (Persero), R. Mochamad Taufan S. selaku Vice President Geoscience PT Pertamina Geothermal Energy, Wiwit Suryanto sebagai Wakil Dekan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta tim riset Laboratorium Geofisika UGM.
Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menyatakan bahwa pengembangan teknologi UAV saat ini tidak hanya terbatas pada bidang elektronika dan instrumentasi, namun telah merambah ke berbagai disiplin ilmu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan. “Mudah-mudahan hasil pada tahun ini signifikan dan bisa segera diimplementasikan di lapangan, sehingga ketika sumber energi baru di Indonesia berkembang, kita bisa ikut berkontribusi,” ujarnya.
Sementara itu, Wiwit Suryanto menekankan pentingnya inovasi dalam negeri. “Harapannya inovasi-inovasi hasil produk buatan sendiri membuat kita tidak bergantung dengan produk luar negeri,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa pengembangan UAV dan LiDAR ini diarahkan hingga bisa digunakan untuk keperluan eksplorasi geothermal menggunakan metode aeromagnetik dan deteksi struktur bawah permukaan.
Dari pihak Pertamina, Hary Koestono menjelaskan bahwa tahun ini akan dimulai pengujian UAV serta LiDAR secara paralel. “Teknologi LiDAR diharapkan bisa menjawab mengenai keberadaan struktur yang mengindikasikan target dalam kegiatan pemboran di lapangan geothermal,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh R. Mochamad Taufan S., yang menilai teknologi UAV dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko kerja lapangan. “Ini merupakan suatu terobosan yang bagus, yang bisa kita kembangkan di lapangan PGE,” ujarnya. Setelah sesi pemaparan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan uji coba drone di Lapangan Sidomoyo pada siang hingga sore harinya.
Kegiatan ini mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui kolaborasi ini, riset dan inovasi berbasis teknologi UAV dan LiDAR diharapkan dapat memperkuat eksplorasi energi terbarukan di Indonesia secara mandiri, efisien, dan aman, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi dan industri dalam menjawab tantangan energi masa depan.
Foto : Septrilia Restu
Penulis : Aulia Rizqikha