Studi Pengembangan Metode Seismik Pasif dengan Menggunakan Time Invariant Ambient Noise Tomography (TIANT) dan Pemrosesan Data Controlled Source Electromagnetic (CSEM) untuk Deteksi Reservoir Hidrokarbon kembali melaporkan progresnya dengan menggelar Progress Report. Pertemuan berlangsung selama dua hari, 13–14 Januari 2025, di Laboratorium Geofisika FMIPA UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Laboratorium Geofisika UGM dan PT Pertamina Hulu Energi Upstream Innovation (PHE-UI) dalam upaya mengoptimalkan eksplorasi hidrokarbon di Indonesia.
Fredy Yulisasongko, project leader studi CSEM-TIANT, membuka acara dengan memberikan pembaruan mengenai perkembangan studi yang telah mencapai 60% dari target yang ditetapkan. “Pengambilan data di Tomori, meskipun penuh tantangan, memberikan banyak pembelajaran dan membuka peluang pengolahan data yang lebih baik,” kata Fredy.
Selain Fredy, Bimo Kartoatmodjo, Subsurface Manager di JOB.Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, turut menyampaikan bahwa lapangan Tomori memiliki potensi minyak besar yang sangat berharga untuk eksperimen metode baru ini. “Kami sangat antusias dengan penelitian ini, karena dapat membantu memaksimalkan pemanfaatan cadangan hidrokarbon di Tomori,” ujar Bimo.
Wiwit Suryanto, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Fakultas MIPA UGM, juga menyampaikan bahwa studi ini tidak hanya berfokus pada eksplorasi hidrokarbon, tetapi juga memberikan manfaat tambahan untuk masyarakat sekitar. “Data yang kami kumpulkan juga dapat digunakan untuk analisis mikrozonasi yang dapat membantu mitigasi bencana, seperti analisis gempa bumi,” kata Wiwit.
Studi ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Goal 9 (Infrastruktur, Industri, dan Inovasi) dan Goal 17 (Kemitraan untuk Tujuan), yang menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor akademik dan industri dalam menciptakan solusi inovatif untuk eksplorasi energi.
Penulis: Septrilia Restu
Foto: Agil Abdul