Kerja keras kolektif mahasiswa Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2021 berhasil menembus panggung global di bidang geofisika, meraih pengakuan tertinggi dalam kompetisi internasional.
Kisah ini diambil dari salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa tahun akhir Geofisika UGM, yaitu Lokakarya Geofisika atau yang lebih dikenal sebagai Field Camp. Kegiatan ini bukanlah sekadar kuliah lapangan biasa, melainkan sebuah simulasi dunia kerja profesional yang intensif selama 12 hari penuh. Mahasiswa dituntut untuk menerapkan seluruh ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan secara mandiri—mulai dari merancang survei, melakukan akuisisi data, mengolahnya, hingga mengotak-atik hasil akhir. Seluruh rangkaian kegiatan Field Camp ini disupervisi ketat oleh Dosen pembimbing Lapangan mulai dari penyusunan laporan, sesi lapangan, hingga pelaporan akhir.
Bagi para peserta, termasuk Hana Zalfa yang saat itu tergabung dalam kegiatan Field Camp 2024 adalah ujian mental dan fisik yang sesungguhnya.
”Dengan kegiatan yang intens, tekanan yang berat dan istirahat yang kurang, kami tidak hanya lelah secara fisik tetapi juga mental,” – Hana

Setiap tahun, SEG Foundation menawarkan sponsorship kepada mahasiswa di seluruh dunia yang ingin melakukan penelitian lapangan. Melihat peluang ini, Program Studi Geofisika UGM secara rutin setiap tahunnya mengajukan proposal untuk mendapatkan pendanaan bagi kegiatan Field Camp. Keberhasilan mendapatkan sponsor ternyata hanyalah awal pencapaian yang lebih besar.
Berawal dari keberhasilan meraih SEG Foundation Field Camp Grant 2024, sebuah hibah kompetitif bergengsi dari Society of Exploration Geophysicist (SEG) untuk melakukan pendanaan proyek lapangan yang berkualitas. Dari 8 proposal yang didanai, Geofisika UGM terpilih sebagai salah satu dari 2 proyek terbaik yang dinilai paling unggul dan diundang secara khusus untuk menerima Travel Grant dan menyampaikan hasilnya pada konferensi bergengsi internasional, SEG IMAGE 2025 pada 25 – 28 Agustus 2025 di Houston, Amerika Serikat. Proyek kedua yang paling unggul tersebut adalah Field Camp Geofisika UGM dari Indonesia dan sebuah proyek dari universitas di Bukares, Rumania.

Diwakili Hana Zalfa, delegasi sukses UGM menjelaskan proyek tersebut. Tiba di Houston, Hana langsung menyelami atmosfer profesional berskala global. Ia aktif mengikuti berbagai sesi penting, mulai dari Early Career Networking hingga Speed Mentoring dengan para profesional dari perusahaan energi ternama seperti Chevron, Shell, dan Aramco. Dalam salah satu diskusi, ia bahkan mendapatkan wawasan berharga yang menempatkan Indonesia di mata dunia: Indonesia dipandang sebagai negara dengan prospek cerah, dimana pelajarnya menjadi penerima hibah perjalanan untuk hadir ke SEG IMAGE 2025 terbanyak kedua setelah India.

Momen puncak dari perjalanannya adalah saat presentasi. Dengan penuh percaya diri, Hana maju ke panggung, membawa hasil kerja keras 63 rekannya. Presentasi berjalan lancar dan menuai pujian dari para pengurus SEG Foundation. Pujian itu bukan ditujukan untuk Hana seorang, melainkan untuk seluruh angkatan 2021. Mereka secara spesifik memuji kualitas penyelenggaraan Field Camp UGM yang dinilai sangat profesional, mulai dari materi teknis, penerapan standar keselamatan (HSE) yang tinggi, hingga kemampuan panitia mahasiswa dalam mengelola 63 peserta secara mandiri di bawah Arahan dan dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan.
Keberhasilan ini menjadi validasi internasional atas inisiatif, dedikasi, dan kolaborasi sebuah angkatan, yang diwakili dengan gemilang di panggung dunia, membuktikan bahwa program akademik Geofisika UGM mampu meraih rekognisi tertinggi di tingkat internasional.


Penulis : Christy Tessalonika Ursia